WELCOME TO MY BLOG

Rabu, 10 Oktober 2012

LIMBAH CAIR INDUSTRI


Berbicara soal lingkungan tentunya merupakan hal  yang sangat penting, karena ia nya menyangkut hajat hidup orang banyak. Dalam kehidupannya manusia dan makhluk lainnya bergantung pada lingkungan disekitar mereka. Apalagi di zaman purba dulu, sumber makanan yang di konsumsi  sepenuhnya berasal dari lingkungan alami dimana mereka bernaung. Hingga saat ini alam masih menyediakan begitu banyak kebutuhan bagi kita mulai dari sandang, pangan dan papan..semuanya berasal  dari kebaikan dan kekayaan lingkungan yang ada di alam. Ekosistem dimana manusia dan sumber daya alam berada didalamnya harus dijaga kelestariannya agar sumber daya yang dimanfaatkan tidak rusak dan kemampuannya tetap berkesinambungan. Dengan menciptakan hubungan yang serasi antar lingkungan dan kegiatan manusia dalam pembangunan maka pembangunan akan terus berlanjut (sustainable development), jangan ampe generasi mendatang di rugikan karena perilaku ceroboh kita!!!
Nah kebayangkan gimana pentingnya pelestarian lingkungan?? Pengelolaan lingkungan adalah upaya  terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pengawasan, pengendalian, pemulihan dan pembangunan lingkungan. Industri farmasi sebagai salah satu wujud dari pembangunan bidang kesehatan dalam hal pengadaan obat-obatan. Namun harus di ingat kegiatan industri farmasi juga memiliki potensi untuk menimbulkan berbagai dampak terhadap lingkungan, baik terhadap aspek fisik, kimiawi, biologis dan aspek sosio-ekonomi-budaya. Kegiatan-kegiatan industri, terutama industri farmasi memiliki potensi pencemaran lingkungan baik udara, air maupun tanah akibat pembuangan limbah cair, padat maupun gas yang berupa asap, partikel debu dan gangguan suara/ kebisingan. Sekarang kita akan lebih fokus pada penanganan limbah cair oleh industri farmasi. seperti janji saya pada tulisansebelumnya, so I give you my word..^_^
Salah satu alat yang paling sering digunakan dalam penangan Limbah Cair
Limbah Cair :
Penanganan limbah cair yang tidak benar dapat membahayakan masyarakat karena dapat mencemari aliran sungai. Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya sesuatu dalam air yang menyebabkan air tersebut menurun kualitasnya atau tidak sesuai dengan peruntukkannya. Limbah cair dari industri berasal dari  ;
  1. Bekas cucian peralatan produksi, laboratorium, laundry dan rumah tangga
  2. Kamar mandi dan WC
  3. Bekas reagensia di labor atorium
Upaya pengelolaan lingkungan ;
  1. Pembuatan saluran drainase sesuai dengan sumber limbah :
-    Saluran air hujan langsung di alirkan ke selokan umum dan dibuat sumur resapan
-    Saluran air dari kamar mandi/ WC di alirkan ke septic tank
-    Saluran dari tempat pencucian produksi dan laboratorium di alirkan ke IPAL
2. Membuat instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
3. Khusus untuk limbah cair yang berasal dari gol Ī² Laktam : sebelum di campur dengan limbah non  Ī² Laktam, ditambahkan NaOH     untuk memecah cincin Ī² Laktam.
Sistem Pengolahan Air Limbah
Bagan IPAL
Tujuan instalasi IPAL adalah untuk menurunkan kadar zat pencemar yang terkandung dalam air limbah sehingga memenuhi  persyaratan baku mutu yang di tetapkan. Ada 3 hal yang harus di perhatikan :
  1. Karakteristik dari Limbah
Limbah cair industri farmasi memiliki kandungan COD dan BOD serta kadar fenol yang tinggi, tapi kadar limbah logamnya rendah dengan debit air limbah yang tinggi.
2. Kemampuan Badan Air (assimilative capacity)
Pengolahan limbah cair sangat tergantung dari kemampuan badan air (air, kali, dll) untuk menerima beban yang berupa limbah tanpa mengakibatkan pencamaran. Semakin kecil polutan berarti  semakin besar pula (assimilative capacity) dari badan air tersebut.
3. Peraturan Tentang Limbah yang Berlaku
Tiap daerah memilki kebijakan yang berbeda terhadap standar Baku Mutu Lingkungan. Peraturan tersebut di sesuaikan dengan keuntungan dari badan air yang bersangkutan (beneficial use).
Mohon maaf jika bagan Insatalasi IPAL di atas tidak terliaht dengan jelas..itu hanya sabagi gambaran saja..matur nuhun n_n
Prinsip pengolahan limbah cair :
a. Pengolahan Limbah Primer
Tujuannya adalah untuk menghilangkan buangan yang tidak larut, terdapat 4 tahap, yaitu :
  • Screening : merupakan usaha untuk mengurangi atau menghilangkan bahan buangan yang besar seperti sampah, plastik, botol bekas, kayu dan barang lain yang berukuran besar
  • Canal Longitudinal : Pengunaan semacam kanal yang di bagian bawahnya dibuat agak melebar . benda yang mengendap di bagian bawah kanal selanjutnya di ambil pada waktu tertentu.
  • Penghilangan lemak, minyak dan sejenisnya : Prinsipnya adalah lemak, minyak an sejenisnya memiliki BJ yang lebih kecil dari air sehingga akan mengapung di bagian atas air
  • Menghilangkan zat padat tersuspensi : Dilakukan dengan cara mengalirkan limbah cair kedalam suatu saluran yang dilengkapi dengan penyaring- penyaring dari kasa.
b. Pengolahan Limbah Sekunder
Bak penampung limbah awal
Prinsipnya adalah menghilangkan kontaminan yang tidak terproses pada pengolahan primer. Beberapa cara yang dapat digunakan adalah dengan “filtrasi sederhana, penambahan suatu koagulator (terutama untuk menghilangkan kadar fenol), serta penambahan bahan- bahan kimia dengan bahan-bahan flocolant(misalnya Al2O3, Ca(OH) 2, kaporit). Kontaminan yang dapat dihilangkan adalahberupa padatan tersuspensi (solid suspended), senyawa organik  dan anorganik yang terlarut.
Centrifuse
Centrifuge pemisah sludge
Poly Aluminium Chloride
c. Pengolahan limbah tersier
Prinsipnya adalah untuk menurunkan COD dan BOD serta menambah oksigen terlarut(dissolved oxygen). Penambahan oksigen terlarut secara fisik dilakukan dengan menyemburkan udara bebas dalam air pada bak/ kolam aerasi secara kontinyu. Secara biologis dilakukan dengan menggunakan activated sludge, dimana limbah di alirkan kedalam bak/ kolam penampungan yang berisi mikroorganisme yang akan merubah zat organic menjadi biomassa (energy) dan gas CO2. Secara mekanis- biologi di lakukan dengan menyemprotkan air limbah ke permukaan benda padat (mis. Lantai beton) yang di beri mikroorganisme.
Proses Aerasi dengan Aerator
Selanjutnya, untuk logam beratnya di hilangkan dengan penambahan Ca(OH)(lebih di kenal dengan lime treatment). Dengan cara ini logm berat akan mengendap sebagai garam atau hidroksida tau sebagai co-presipitant . air limbah yang telah sampai pada tahap ini kemudian di alirkan ke kolam penampung yang berisi ikan mas sebagi indikator biologis.
Bak Penampung Akhir sebelum Kolam Ikan
Sebagai monitor terhadap kualitas limbah cair tersebut apakah telah layak dan di perbolehkan untuk dibuang pada selokan limbah masyarakat, maka hendaklah sesuai dengan Baku Mutu Limbah Cair dari Mentri Negara Lingkungan Hidup dan kebijakan daerah setempat dimana industry tersebut berada. Saat ini Waste Water Treatment Regulation berdasarkan Kep. 51/MenLH/10/1995 mengenai Baku Mutu Limbah Cair Industri Farmasi seperti terlampir di bawah ini :
Parameter
Proses Pembuatan Bahan FormulaFormulasi / pencampuran
BOD5100 ppm75   ppm
COD300 ppm150 ppm
TSS100 ppm75   ppm
Total N30   ppm-
Phenol1,0  ppm-
pH6,0-9,06,0-9,0
Nah.. demikian dulu sedikit gambaran mengenai penanganan limbah di industri farmasi. Untuk lumpur (slugde) yang terbentuk dari hasil pengolahan limbah di simpan dalam wadah atau drum dan di kategorikan sebagai limbah B3. Penyimpanan limbah B3 yang di izinkan adalah tidak lebih dari 90 hari dan penanganan limbah B3 ini selanjutnya dapat diserahkan kepada perusahaan lain yang memiliki izin untuk pengangkutan, pengolahan dan pemusnahannya.
NB :
COD : Chemical Oxygen Demand
BOD : Biological Oxygen Demand
TSS : Total Solid Suspense

0 komentar:

Posting Komentar