WELCOME TO MY BLOG

Sabtu, 17 November 2012

KARAKTERISTIK VAMPIR SECARA ILMIAH

Ketika kini orang membicarakan vampir, mungkin sosok Edward Cullen yang moody dan sensitif dari "Twilight" yang akan muncul di bayangan Anda. Namun monster fiksi seperti drakula muncul dari ketakutan manusia akan penyakit serta misteri kematian di dunia.

Itulah argumen yang diajukan wartawan iptek Matt Kaplan di "Medusa's Gaze and Vampire's Bite: The Science of Monsters", membahas berbagai macam monster di dunia dan sepanjang sejarah -- ilmu di balik asal mereka, dan kenapa kini mereka penting buat kita.

"Saat anak-anak minta cerita hantu, mereka berlaku seperti halnya anak-anak singa," kata Kaplan dalam email.

"Anak-anak singa pura-pura berkelahi sehingga mereka bisa menguji kemampuan mereka tanpa ada yang terluka atau terbunuh. Cerita hantu atau cerita seram punya tujuan serupa, cerita itu memungkinkan kita menghadapi ketakutan terbesar kita dengan bebas risiko."

Beberapa kisah sederhana saja. Ada monster gurita raksasa Kraken, atau Leviathan dari Injil, sangat mungkin berasal dari mahluk nyata seperti paus.

Medusa yang menakutkan dari mitologi Yunani, dengan rambut ular dan tatapan yang bisa mengubah orang menjadi batu, mungkin terhubung dengen fosil dari orang-orang kuno, dan ular di rambutnya sebagai contoh ketakutan.

Meski mahluk mirip vampir sudah muncul pada masa Yunani Kuno, namun kisah itu butuh ratusan tahun berevolusi untuk menjadi vampir yang kita ketahui sekarang.

Kisah-kisah tentnag orang-orang ditemukan di kuburan dengan darah di mulut dan perut pernah, seperti baru makan, bisa dengan mudah dijelaskan sebagai bagian dari pembusukan. Gas yang menumpuk di jasad bisa mendorong darah ke atas dari paru-paru. Gigi taring dan kuku yang memanjang terjadi karena kulit yang menyusut setelah kematian dan tertarik, sehingga gigi dan kuku lebih menonjol.

Penyakit menular seperti influenza dan TBC -- yang menyebabkan orang yang bersentuhan dengan jenazah juga tertular dan meninggal -- semakin menguatkan mitos-mitos itu. Saat itu, orang tidak mengetahui ada periode inkubasi penyakit, sehingga mereka tidak paham bagaimana penyakit bisa tersebar.

"Satu kematian akan menyebabkan kematian lain seperti domino," kata Kaplan. "Pasien ini betul-betul membunuh teman-teman dan saudara mereka dari tempat tidur mereka, tapi tidak dari alam baka. Namun vampir mengalami transformasi radikal, proses yang berawal dari "Dracula" karya Bram Stoker, namun kini makin sering ditemukan."

"Jika TBC, flu, rabies, dan tubuh yang bengkak adalah hal-hal awam pada manusia yang kemudian jadi inspirasi Drakula, kemudian kenapa kini kita punya sosok yang baik hati, terhormat, dan tampan seperti Edward Cullen?" kata Kaplan.

Untungnya kini ilmu pengetahuan modern sudah menemukan mekanisme berbagai penyakit, yang tetap menakutkan namun bisa dipahami, seperti di cerita "The Andromeda Strain".

Vampir kini makin menawan, mengubah sosok asli mereka sebagai monster menjadi sesuatu yang berbeda. "Dalam dunia di mana orang-orang yang tampak paling suci menghadapi godaan, masyarakat sangat berminat pada kisah-kisah orang baik melawan sifat kemarahan dalam diri mereka, dan vampir pun menjadi latar eksplorasi kisah tersebut," kata Kaplan.

Di masa depan, ketakutan tampaknya akan berfokus pada manipulasi genetik -- seperti Jurassic Park -- dan juga dari teknologi, seperti kekhawatiran akan apa yang bisa dilakukan komputer atau kecerdasan artifisial.

"Yang buat saya menarik adalah monster-monster ini membutuhkan campur tangan manusia untuk muncul," kata dia, memberi contoh film seperti "Avatar" dan "Planet of the Apes", saat monster-monster menjadi pahlawan, dan manusia malah berperan sebagai monster.

"Kenapa kita merasa sangat nyaman melihat mahluk-mahluk aneh merobek manusia? Saya rasa dengan berpikir panjang dan bercermin, kita bisa menemukan jawabannya," kata dia.

Download Microsoft Office 2013


  






Beberapa hari lalu teman saya membicarakan tentang MS Office 2013, lalu saya tertarik untuk mencari filenya, dan setelah saya download dan install, ternyata memang asing bagi saya, tampilannya mirip ms 2010, hanya saja ada beberapa fitur dan tampilan yang berubah, kali ini saya posting Microsoft Office 2013 yang full version dan offline installer. office ini udah full version, untuk itu saya share buat sobat it sekalian.. langsung saja, gak usah basa basi lagi

Download Microsoft Office 2013 32bit Full Version
Download Microsoft Office 2013 64bit Full Version

Serial Number :

NTQV7-XR4TC-69RMT-HXFM7-94MP8
Y86N6-KWWJX-YHFVP-DWMGK-XKR9J

Buat yang udah install Office 2007 bisa langsung Upgrade otomatis.




TERMODINAMIKA


1. 

 Perhatikan grafik P – V suatu gas ideal diatas. Bila gas ideal melakukan proses ABC, maka usaha total yang dilakukan gas adalah…
Jawab :  = 0  (karena proses isokhorik)
                 = P.∆V
                         = P.(  )
                       = 4.(5-2)
                       = 4..3
                        = 12. J

2. Dua mol gas ideal monoatomik mempunyai suhu 300 K. Kapasitas kalor gas itu pada volume tetap adalah... (R=8,31 J/K)
Jawab : n = 2 mol, T= 300K, R=8,31 J/K
            Cv = 3/2nR=3/2.2.8,31=24,93 J/K

3. Sebuah mesin carnot yang menggunakan reseivor suhu tinggi 627 derajat C. mempunyai efisiensi 25%, maka suhu rendahnya, bersuhu...
Jawab :
Tt (suhu tinggi) = 627 derajat C = 900 K
η = 25%
Tr?

η = (1-Tr/Tt) x 100%
<=> 25%=(1-Tr/900) x 100%
<=> 25%/100%=900/900-Tr/900
<=> 1/4 x 900 = 900-Tr

<=> 225 = 900-Tr
<=> Tr = 900 - 225
<=> Tr = 675 K = 402 derajat C

Senin, 12 November 2012

KERAJINAN KHAS INDONESIA


Kerajinan Tikar Pandan yang terlupakan

Tikar pandan merupakan salah satu kerajinan tangan khas di Indonesia. Namun sayang sekali Tikar pandan kini sulit di temui di beberapa kota besar di Indonesia








Jika Timur Tengah merupakan negara yang terkenal dengan permadani, namun Indonesia tidak mau kalah saing dengan negara tersebut. Indonesia juga memiliki kerajinan yang memiliki fungsi sama dengan permadani, yaitu tikar pandan.

Tikar pandan tidak hanya berfungsi sebagai alas untuk duduk saja, tetapi juga memiliki sentuhan etnik dan menghadirkan nuansa tradisional. Namun sangat disayangkan tikar pandan kini sudah jarang kita temui. Hal ini disebabkan karena masyarakat sudah banyak yang menggunakan permadani.

Meskipun kerajinan ini sudah jarang kita temui di Jakarta, kerajinan ini masih bisa kita temui di daerah Jawa, salah satunya di kab. Mojokerto, Jawa Timur.

Sebuah desa yang bernama Desa Jolotundo terletak di Kecamatan Jetis Kab.Mojokerto menyimpan sebuah budaya terampil yang patut untuk diperhatikan. Kerajinan tikar pandan, demikian budaya terampil tersebut dikenal oleh kalangan masyarakat di desa itu. Desa yang memiliki 7 dusun ini dengan sekitar 2.400 jiwa penduduknya banyak yang berprofesi sebagai pembuat tikar pandan, setidak nya terdapat sekitar 400 orang pengrajin yang mayoritas mereka adalah ibu rumah tangga. 


Bukan perkara susah cari pekerjaan lainnya, tapi karena faktor peduli terhadap lingkungan akibat banyaknya tumbuh tanaman pandan berduri di desa tersebut sehingga sebagian besar ibu rumah tangga yang juga berprofesi sebagai petani memanfaatkan waktu luangnya untuk membuat tikar pandan. Keahlian membuat tikar pandan ini telah ada sejak puluhan tahun silam dan dimiliki secara turun-temurun oleh warga di sana. Setidaknya, setiap hari para ibu rumah tangga melalui pekerjaan sambilan ini dapat menambah pendapatan bagi keluarga mereka Rp 20.000,- sampai dengan Rp 30.000,-.

Proses produksinya cukup sederhana. Daun pandan berduri yang cukup dewasa dengan lebar sekitar 5-7 cm di potong. Kemudian dengan sisir khusus, duri-duri pada daun tersebut disisir sehingga rontok. Daun yang bebas duri kemudian dijemur 3-5 hari sesuai kondisi matahari hingga cukup mengering. Kemudian daun tersebut di press agar menjadi tipis dan lemas dan dilanjutkan dengan dijemur beberapa jam. Daun pun siap dianyam.


Proses penganyaman pada dasarnya masih cukup sederhana, tapi untuk dapat menghasilkan 1 lembar tikar ukuran 120 x 200 cm dalam waktu sehari tentunya memerlukan kemampuan cekatan yang tinggi. Setelah berhasil dianyam, lembaran-lembaran tersebut di tumpuk 2-3 lapisan untuk kemudian dipotong sesuai bentuk ukuran tikar dan dijahit pada sisi-sisinya. Rata-rata para ibu rumah tangga di sana dapat membuat 1-2 tikar dalam sehari tergantung pada ukuran tikar yang dibuat. Tikar anyaman tersebut dijual kepada pengepul dengan harga Rp 20.000,- sampai dengan Rp 60.000,- tergantung pada ukuran dan ketebalan/jumlah lapisan tikar.

Karena bahan baku tikar tersebut yang sangat alamiah menjadikan tikar ini menjadi unik. Tikar lampit akan terasa dingin jika digunakan pada saat hawa panas dan sebaliknya terasa hangat jika berada di hawa yang dingin.

Tikar pandan dan lampit merupakan kerajinan tangan yang memiliki nilai budaya yang sangat tinggi yang harus tetep dilestarikan keberadaannya karena selain ciri khas bangsa ini tikar ini memiliki harga yang cukup terjangkau dibandingkan dengan permadani

BUNAKEN NATIONAL PARK


Taman Nasional Bunaken


Bunaken adalah sebuah pulau seluas 8,08 km² di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau Sulawesi, Indonesia. Pulau ini merupakan bagian dari kota Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Di sekitar pulau Bunaken terdapat taman laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken



Pada bagian Utara terdiri dari pulau Bunaken, pulau Manado Tua, pulau Montehage, pulau Siladen, pulau Nain, pulau Nain Kecil, dan sebagian wilayah pesisir Tanjung Pisok. Sedangkan pada bagian Selatan meliputi sebagian pesisir Tanjung Kelapa.

Potensi daratan pulau-pulau taman nasional ini kaya dengan jenis palem, sagu, woka, silar dan kelapa. Jenis satwa yang ada di daratan dan pesisir antara lain kera hitam Sulawesi (Macaca nigra nigra), rusa (Cervus timorensis russa), dan kuskus (Ailurops ursinus ursinus).

Jenis tumbuhan di hutan bakau Taman Nasional Bunaken yaitu Rhizophora sp., Sonneratia sp., Lumnitzera sp., dan Bruguiera sp. Hutan ini kaya dengan berbagai jenis kepiting, udang, moluska dan berbagai jenis burung laut seperti camar, bangau, dara laut, dan cangak laut

Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut

Sekitar 91 jenis ikan terdapat di perairan Taman Nasional Bunaken, diantaranya ikan kuda gusumi (Hippocampus kuda), oci putih (Seriola rivoliana), lolosi ekor kuning (Lutjanus kasmira), goropa (Ephinephelus spilotoceps dan Pseudanthias hypselosoma), ila gasi (Scolopsis bilineatus), dan lain-lain. 

Jenis moluska seperti kima raksasa (Tridacna gigas), kepala kambing (Cassis cornuta), nautilus berongga (Nautilus pompillius), dan tunikates/ascidian.

Jenis ganggang yang terdapat di taman nasional ini meliputi jenis Caulerpa sp., Halimeda sp., dan Padina sp. Padang lamun yang mendominasi terutama di pulau Montehage, dan pulau Nain yaitu Thalassia hemprichii, Enhallus acoroides, dan Thalassodendron ciliatum.

Tercatat 13 genera karang hidup di perairan Taman Nasional Bunaken, didominasi oleh jenis terumbu karang tepi dan terumbu karang penghalang. Yang paling menarik adalah tebing karang vertikal sampai sejauh 25-50 meter.


Sebagian besar dari 12 titik penyelaman di Pulau Bunaken berjajar dari bagian tenggara hingga bagian barat laut pulau tersebut. Di wilayah inilah terdapat underwater great walls, yang disebut juga hanging walls, atau dinding-dinding karang raksasa yang berdiri vertikal dan melengkung ke atas. Dinding karang ini juga menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan di perairan sekitar Pulau Bunaken.

Taman Nasional Bunaken dapat dicapai melalui Pelabuhan Manado, Marina Nusantara Diving Centre (NDC) di Kecamatan Molas dan Marina Blue Banter. Dari Pelabuhan Manado dengan menggunakan perahu motor menuju pulau Siladen dapat ditempuh + 20 menit, pulau Bunaken + 30 menit, pulau Montehage + 50 menit dan pulau Nain +60 menit. Dari Blue Banter Marina dengan menggunakan kapal pesiar yang tersedia menuju daerah wisata di pulau Bunaken dapat ditempuh dalam waktu 10-15 menit, sedangkan dari pelabuhan NDC menuju lokasi penyelaman di pulau Bunaken dengan menggunakan speed boat ditempuh dalam waktu + 20 menit.

Sayang sekali akibat nama besarnya, banyak orang Indonesia yang bahkan tidak pernah menginjakkan kakinya di Tanah Lumimuut, merasa telah mengenal dan tahu tentang Bunaken, bicara tentang Taman Nasional Bunaken, berarti berbicara tentang International Heritage and a miracle of Bunaken. Banyak peneliti dari luar negeri sangat menyayangkan kesalahan informasi dari Indonesia. Bunaken lebih daripada sekedar tahu dalam buku, Bunaken adalah pengalaman menyelam.



BOROBUDUR TAMPLE


Candi Borobudur

Siapa tak kenal Candi Borobudur? Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Jutaan orang mendamba untuk mengunjungi bangunan yang termasuk dalam World Wonder Heritages ini.







Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha . Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang didalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).

Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat. Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat. Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.

Bagian dasar Borobudur, disebut Kamadhatu, melambangkan manusia yang masih terikat nafsu. Empat tingkat di atasnya disebut Rupadhatu melambangkan manusia yang telah dapat membebaskan diri dari nafsu namun masih terikat rupa dan bentuk. Pada tingkat tersebut, patung Budha diletakkan terbuka. Sementara, tiga tingkat di atasnya dimana Budha diletakkan di dalam stupa yang berlubang-lubang disebut Arupadhatu, melambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu, rupa, dan bentuk. Bagian paling atas yang disebut Arupa melambangkan nirwana, tempat Budha bersemayam.

Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha. Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha

Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia

Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan, tiap tahun umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia pariwisata, Borobudur adalah obyek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan

Dalam Bahasa Indonesia, bangunan keagamaan purbakala disebut candi istilah candi juga digunakan secara lebih luas untuk merujuk kepada semua bangunan purbakala yang berasal dari masa Hindu-Buddha di Nusantara, misalnya gerbang, gapura, dan petirtaan (kolam dan pancuran pemandian).

Nama “Borobudur”

Nama Bore-budur, yang kemudian ditulis Borobudur kemungkinan ditulis Raffles dalam tata bahasa Inggris untuk menyebut desa terdekat dengan candi itu yaitu desa Bore (Boro), kebanyakan candi memang seringkali dinamai berdasarkan desa tempat candi itu berdiri. Raffles juga menduga bahwa istilah 'Budur' mungkin berkaitan dengan istilah Buda dalam bahasa Jawa yang berarti "purba"– maka bermakna, "Boro purba".Akan tetapi arkeolog lain beranggapan bahwa nama Budur berasal dari istilah bhudhara yang berarti gunung.

Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya "gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras. Selain itu terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan "para Buddha" yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur". Kata bara konon berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya kompleks candi atau biara dan beduhur artinya ialah "tinggi", atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti "di atas". Jadi maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi.

Sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada 1950 berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Tri Tepusan, Casparis memperkirakan pendiri Borobudur adalah raja Mataram dari wangsa Syailendra bernama Samaratungga, yang melakukan pembangunan sekitar tahun 824 M. Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad. Dalam prasasti Karangtengah pula disebutkan mengenai penganugerahan tanah sima (tanah bebas pajak) oleh Çrī Kahulunan (Pramudawardhani) untuk memelihara Kamūlān yang disebut Bhūmisambhāra. Istilah Kamūlānsendiri berasal dari kata mula yang berarti tempat asal muasal, bangunan suci untuk memuliakan leluhur, kemungkinan leluhur dari wangsa Sailendra. Casparis memperkirakan bahwa Bhūmi Sambhāra Bhudhāra dalam bahasa Sanskerta yang berarti "Bukit himpunan kebajikan sepuluh tingkatan boddhisattwa", adalah nama asli Borobudur.