WELCOME TO MY BLOG

Kamis, 03 Mei 2012


“hari bumi”
Berbagai cara dilakukan orang dalam memperingati Hari Bumi tahun ini. Dari sekadar yel-yel penyelamatan lingkungan hidup yang kini kondisinya kian terdegradasi, hingga aksi nyata dalam bentuk penanaman pohon.

Di Pontianak , Kalimantan Barat, WWF bersama dengan Pemerintah Kota Pontianak, Komunitas Bike to Work, GIZ Forclime, Masjid Raya Mujahidin, FMIPA Biologi Untan, Silva Untan, GEMA, SLIP, SEPOK, TNT, Fixie, Pontianak Informasi, Musasira Foundation, West Cost Borneo, AJI Pontianak, BNI, Jasaraharja, Panin Bank, L Men, Forum Fotography Khatulistiwa, Perkusi SMA Muhammadiyah, dan Indosat menggelar aksi bersama “Bumi Kite Satu Jak, Jage Baek-baek.” Kegiatan tersebut bertujuan mengajak masyarakat kota Pontianak untuk mencintai bumi lewat perilaku sehari-hari. Di antaranya, imbauan untuk menjaga paru-paru bumi dengan mengurangi polusi udara, dan dorongan moral agar setiap rumah penduduk menyediakan ruang terbuka hijau.

Selain itu, kampanye gaya hidup bersepeda juga digelorakan untuk menekan polusi udara akibat tingginya pengguna kendaraan bermotor saban waktu. “Kita mengajak masyarakat luas untuk berperilaku hidup ramah lingkungan melalui simbol-simbol sepeda, lagu, tarian, pohon, dan bola dunia. Muaranya hanya satu. Sayangi bumi kita,” kata Rudy Agus, Koordinator Aksi Hari Bumi Pontianak.

Para pihak menggelar aksi gabungan itu sebagai wujud kepedulian mereka terhadap bumi. Aksi dilkukan selama tiga jam penuh yang dimulai dengan gerakan bersepeda di lokasi car free day. Menyusul atraksi musik, pembagian bibit, dan penanaman pohon di lokasi Masjid Mujahidin Pontianak.

Jenis bibit yang dibagi dan ditanam itu meliputi Gaharu (Aquilaria malaccensis), Mahoni (Swietenia mahagony), dan Jabon (Anthocephalus cadamba) masing-masing sebanyak 100 bibit yang bersumber dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP-DAS) Kapuas. Ada pula bibit Trembesi sebanyak 170 bibit dari Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak.

Dalam kegiatan itu, Wakil Wali Kota Pontianak, Paryadi mengingatkan semua pihak bahwa bumi yang dipijak ini hanya satu. “Makanya, mari kita curahkan kasih sayang kepadanya melalui hal-hal kecil dalam hidup sehari-hari. Biasakan hidup hemat dalam penggunaan sumber daya listrik dan air,” himbaunya di lokasi car free day, Minggu (22/4).

Paryadi juga meminta agar gabungan komunitas ini dibina dan dipertahankan untuk aksi-aksi selanjutnya. “Jalin terus komunikasi dan silaturrahmi yang komprehensif antar-komunitas untuk menghadapi aksi lanjutan. Pada tanggal 5 Juni mendatang, kita akan memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia,” ujarnya.

Sementara Manajer WWF-Indonesia Program Kalimantan Barat, M Hermayani Putera mengatakan, “Bumi kita sekarang sedang muram, gersang, kering-kerontang, karena minim sentuhan kasih sayang manusia yang hidup di atasnya. Semoga masih ada sekeping cinta untuk bumi kita yang cuma satu ini,” ujarnya.

Ia menambahkan, tidak ada pilihan lain kecuali bersekutu dan menyirami bumi tercinta ini dengan segenap kasih dan sayang. “Mari berbuat sesuatu yang lebih nyata. Mungkin hanya langkah kecil, tapi sangat berarti. Tentu bisa lewat menaman pohon, berhemat dalam menggunakan air dan penggunaan listrik,” ungkapnya.

Hermayani juga mengajak para pihak untuk merenung dan memberikan cinta serta kasih sayang bagi bumi yang memang cuma satu ini. “Save Our Nature, Save Our Culture, Save Our Future,” pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar