Hukum-hukum Dasar Kimia
A. Hukum Lavoisier
Dikemukakan oleh: Antonie Laurent Lavoisier (1743-1794) (baca: la-vwah-see-yay). Lavoisier mengamati proses reaksi antara raksa (merkuri) dengan oksigen membentuk merkuri oksida (waktu itu dikenal dengan merkuri calx) yang berwarna merah. Dalam percobaannya Lavoisier memanaskan 530 gram logam merkuri dalam suatu wadah yang terhubung dengan udara dalam silinder ukur dalam sistem tertutup.
Pada akhir eksperimen
- Volume udara dalam silinder berkurang 1/5 bagian.
- Merkuri oksida yang dihasilkan adalah 572,4 g (terjadi kenaikan 42,4 g dari massa raksa mula-mula)
Ternyata kenaikan 42,4 g dari massa raksa mula-mula = 1/5 bagian udara yang hilang.
A. Hukum Lavoisier
Dikemukakan oleh: Antonie Laurent Lavoisier (1743-1794) (baca: la-vwah-see-yay). Lavoisier mengamati proses reaksi antara raksa (merkuri) dengan oksigen membentuk merkuri oksida (waktu itu dikenal dengan merkuri calx) yang berwarna merah. Dalam percobaannya Lavoisier memanaskan 530 gram logam merkuri dalam suatu wadah yang terhubung dengan udara dalam silinder ukur dalam sistem tertutup.
Pada akhir eksperimen
- Volume udara dalam silinder berkurang 1/5 bagian.
- Merkuri oksida yang dihasilkan adalah 572,4 g (terjadi kenaikan 42,4 g dari massa raksa mula-mula)
Ternyata kenaikan 42,4 g dari massa raksa mula-mula = 1/5 bagian udara yang hilang.
Logam merkuri + gas oksigen merkuri oksida
530 gram 42,4 gram 572,4 gram
Sehingga berdasarkan percobaan tersebut, Lavoisier merumuskanHukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) yang berbunyi,
Contoh:
Logam magnesium seberat 4 gram dibakar dengan oksigen akan menghasilkan magnesium oksida. Jika massa oksigen yang digunakan 6 gram, maka massa magnesium oksida yang dihasilkan dapat dihitung sebagai berikut.
Massa zat-zat sebelum reaksi = massa zat-zat hasil reaksi
Massa magnesium oksida= m magnesium + m oksigen
= 4 gram + 6 gram
= 10 gram
0 komentar:
Posting Komentar